BUNGO , Seperti kebal dari pemberitaan sebelumnya yang mana pernah dipublikasikan juga oleh media portal buana New ini sebelumnya mengenai d...
BUNGO, Seperti kebal dari pemberitaan sebelumnya yang mana pernah dipublikasikan juga oleh media portal buana New ini sebelumnya mengenai dugaan pungli uang lembar ujian senilai Rp. 3000 (tiga ribu rupiah) sampai Rp. 5000 (lima ribu rupiah) per lembar ujian dan jual beli buku paket disekolahan.
sekarang mencuat lagi dugaan pungli iuran uang perpisahan.
Yang mana iuran tersebut adalah bernilai dari Rp. 200.000-250.000 ratarata persiswa yang dipungut sebnyak 10 lokal yang terdiri dari rata rata 35 siswa/ lokal dari hasil pungli tersebut inilah hasil dari 10 lokal yg dimintak dari pihak sekolah iuran nya.
1.Rp.200.000/siswa dikalikan 10 lokal dari 35 siswa adalah Rp. 70.000.00 juta.
2.Rp.225.000/siswa dikalikan 10 lokal dari 35 siswa adalah Rp. 78.000.000 juta.
3.Rp.250.000/siswa dikalikan 10 lokal dari 35 siswa adalah Rp. 87.000.000 juta.
Sangat fantastis uang iuran untuk sekolah SMP Negri 1 ini. dan iuran ini hanya dipungut dari kelas IX (sembilan) saja.
Informasinya, ada kurang lebih ada 350 siswa yang diminta membayar uang perpisahan itu. Ratusan siswa ini merupakan keseluruhan dari 10 lokal di SMPN 1 Muara Bungo.
Salah satu wali murid kelas IX SMPN 1 Muara Bungo, mengaku keberatan atas pungutan uang perpisahan Rp. 250.000 tersebut. Katanya uang sebesar itu tidaklah sedikit jika dikalikan dengan ratusan siswa di konfirmasi
“Kami selaku orang tua takut anak kami tidak bisa mengikuti Ujian Nasional, jadi terpaksa kami membayar uang perpisahan tersebut.” ujar salah satu orang tua siswa
“Bukanya saya tidak mampu, tapi saya heran iuran sebesar Rp. 250.00-, ribu per siswa itu tidaklah dikit. Apalagi dengan kondisi ekonomi yang lagi sulit saat ini,” ungkap sumber yang minta namanya tak perlu disebut belum lama ini.
Selain itu, sumber mengatakan bahwa pungutan uang perpisahan itu disepakati tanpa melalui musyawarah pihak komite sekolah dan wali murid.
“Kami juga kaget. Tau-tau harus bayar uang perpisahan. Besar pula jumlahnya,” ujarnya.
Sementara informasi yang didapatkan lagi dengan sejumlah iuran ternyata uang untuk kostum/pakaian perpisahan juga harus membeli/ merental sendiri tidak hanya itu untuk mngambil dokumentasi kegiatan kestudio poto pun harus iuran lagi atau bayar sendiri.
"Ya selain iuran pakaian untuk perpisahan pun harus beli atau rental sendiri belum lagi untuk poto mngkin iuran atau bayar sendiri juga, jadi untuk apa iuran diminta jika harus seperti itu, sedangkan iuran sangat besar" tegas salah satu orang tua murid yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sementara itu, Kepala sekolah SMPN 1 Muara Bungo H. Tarmizi lebih memilih bungkam ketimbang menjawab konfirmasi melalui via telpon wartawan terkait dugaan pungli uang perpisahan dan berapa Kali datang ke sekolah satpam selalu memberi keterangan kepsek baru keluar.
Selain dihubungi melalui nomor ponsel pribadi, pesan WhatsApp yang dilayangkan media portal buana ini masih belum dibalasnya meskipun sudah dibacanya.(AK)
COMMENTS