* Oleh: Agung Marsudi * BENGKALIS, _Catatan Debat Publik Pertama, Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis 2024, Senin (5/11/2024) di Gedung...
*Oleh: Agung Marsudi*
BENGKALIS, _Catatan Debat Publik Pertama, Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis 2024, Senin (5/11/2024) di Gedung Cik Puan_
DEBAT selalu saja menyisakan catatan geram atau kegundahan. Apalagi semakin di ujung, suhu semakin meninggi, debat terasa semakin panas, tapi waktu terbatas.
Topik debat pertama dibagi dalam 3 hal krusial, yaitu Optimalisasi Pelayanan Publik, Percepatan Pembangunan Daerah, Tata Kelola Lingkungan Hidup "Menuju Bengkalis Sejahtera".
Diawali dengan pertanyaan soal "bisnis udang" yang merusak ekosistem mangrove, soal roro, pengangguran, kemandirian fiskal, soal jembatan, hingga tanya jawab pendalam visi misi.
Layaknya para aktor di panggung, pasangan Kasmarni Bagus, Syahrial Andika, masing-masing menunjukkan karakter yang unik. Kasmarni dalam menyampaikan pendapat atau jawaban, seakan masih berposisi sebagai "bupati", Bagus beraksi seperti kompor gas, yang cenderung agitatif menambah-nambah jawaban Kasmarni.
Sedang Syahrial, tampil tanpa beban, lugas dan tenang dalam mengutarakan artikulasi politiknya. Sementara Andika, asli Sakai tampil otentik, polos, apa adanya. "Sesuai fakta" di lapangan.
Debat Publik Pertama Pilkada Bengkalis yang disiarkan secara langsung itu berdurasi 3 jam, sudah termasuk acara seremoni. Dari sesi satu hingga sesi enam, dalam rekaman digital, diikuti oleh sekitar 2,9 ribu penonton, ketika live, dan menurun hingga 2,3 ribu ketika jeda iklan.
Yang menarik, di sesi keenam atau "closing statement" KBS berpidato normatif, ekspresi datar (terlihat membaca naskah), diakhiri dengan fragmen "dangdutan".
Sedang pasangan SANDI menyampaikan pointer-pointer penting yang lebih argumentatif dan spontan. Mulai dari menepis isu sebagai calon boneka atau setingan, memerdekakan ASN, hilirisai APBD, karena APBD adalah milik rakyat, hingga komitmen program 100 juta per RT, bebas dari intimidasi, politik dinasti, dan anti korupsi.
Di bagian akhir, bahkan Syahrial, putra asli Batu Panjang, Rupat ini, menutup dengan kalimat "Kami keren tak pernah berbaju oren" menggetarkan, dan mendapat aplaus yang luar biasa.
Vivin Anjadi Suwito, memandu acara dengan paripurna. Ia seorang MC profesional. Saya pernah berduet dengan Vivin ketika sama-sama memandu acara seminar nasional terkait Migas Indonesia, menjelang transisi pengelolaan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina Hulu Rokan.
Melihat langsung acara debat pertama, meski dari layar kaca, ada kegeraman kolektif terhadap situasi politik di Bengkalis, yang sejatinya tidak sedang baik-baik saja. Ada yang ditutupi, atau sengaja ditahan, sebagai senjata terakhir menangkal isu.
Praktik-praktik intimidasi masif, terutama kepada para ASN, politik dinasti yang merajalela, membuat Syahrial merasa terpanggil dengan terbuka, menyampaikan tawaran, "memerdekakan ASN" yang di bawah tekanan.
Apapun itu, pertanyaan para panelis yang dibacakan Vivin, meski terkesan panjang, tapi bernilai, relevan dengan situasi terkini negeri junjungan.
KBS versus SANDI, adalah tontonan "lips service" lawan "faktanya" yang dibiayai uang negara. Untuk sementara simpan dulu pilihan anda. Saatnya nanti, katakan dengan hati, lakukan dengan tindakan.
Sebab Pilkada Bengkalis ada di genggaman anda.
Duri, 4 November 2024
COMMENTS