In this photo provided by Ukraine's 24th Mechanised Brigade press service, serviceman of the 24th Mechanised Brigade prepares to fire 12...
In this photo provided by Ukraine's 24th Mechanised Brigade press service, serviceman of the 24th Mechanised Brigade prepares to fire 120mm mortar towards Russian positions near Chasiv Yar town, in Donetsk region, Ukraine, Tuesday, Nov. 19, 2024. (Oleg Petrasiuk/Ukrainian 24th Mechanised Brigade via AP)
KIEV, Ukraina. — Ukraina menyatakan bahwa Rusia meluncurkan rudal antarbenua semalam yang menargetkan kota Dnipro di bagian tengah-timur negara tersebut, yang jika dikonfirmasi, akan menjadi kali pertama Moskow menggunakan rudal semacam itu dalam perang.
Dalam pernyataan pada hari Kamis melalui aplikasi pesan Telegram, angkatan udara Ukraina tidak secara spesifik menyebutkan jenis rudal yang digunakan, namun menyebutkan bahwa rudal itu diluncurkan dari wilayah Astrakhan Rusia yang berbatasan dengan Laut Kaspia.
Dikatakan bahwa sebuah rudal antarbenua ditembakkan ke kota Dnipro bersama dengan delapan rudal lainnya, dan bahwa militer Ukraina berhasil menembak jatuh enam di antaranya.
In this photo provided by Ukraine's 24th Mechanised Brigade press service, servicemen of the 24th Mechanised Brigade rest in a shelter on the front line near Chasiv Yar town, in Donetsk region, Ukraine, Tuesday, Nov. 19, 2024. (Oleg Petrasiuk/Ukrainian 24th Mechanised Brigade via AP)
Dua orang terluka akibat serangan ini, dan sebuah fasilitas industri serta pusat rehabilitasi untuk penyandang disabilitas rusak, menurut petugas lokal.
Meskipun jangkauan rudal antarbenua tampak berlebihan untuk digunakan melawan Ukraina, rudal-rudal tersebut dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir, dan penggunaan salah satunya akan menjadi pengingat mencekam akan kemampuan nuklir Rusia dan pesan yang kuat tentang eskalasi potensial.
Serangan ini terjadi dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani doktrin nuklir yang direvisi yang secara resmi menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir negara itu. Ukraina pada hari Selasa menembakkan beberapa rudal berjangkauan lebih jauh buatan Amerika dan dilaporkan menembakkan rudal Storm Shadows buatan Inggris pada hari Rabu ke Rusia.
In this photo provided by Ukraine's 24th Mechanised Brigade press service, servicemen of the 24th Mechanised Brigade fire 120mm mortar towards Russian positions near Chasiv Yar town, in Donetsk region, Ukraine, Tuesday, Nov. 19, 2024. (Oleg Petrasiuk/Ukrainian 24th
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan pada hari Kamis mengatakan bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh dua rudal Storm Shadow buatan Inggris, enam roket HIMARS, dan 67 drone. Pengumuman ini disampaikan dalam rangkuman harian kementerian tentang tindakan militer di Ukraina.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kapan atau dimana persisnya kejadian itu terjadi atau apa yang menjadi target dari rudal-rudal tersebut. Ini bukanlah pengumuman publik pertama Moskow tentang berhasil menembak jatuh rudal Storm Shadow, karena Rusia sebelumnya melaporkan berhasil menembak jatuh beberapa di Semenanjung Crimea yang diduduki.
Pembaruan ini muncul ketika perang tersebut telah mengambil dimensi internasional yang semakin tumbuh dengan kedatangan pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia di medan perang — sebuah perkembangan yang dikatakan pejabat Amerika Serikat mendorong perubahan kebijakan Presiden AS Joe Biden dalam memperbolehkan Ukraina menembakkan rudal Amerika berjangkauan lebih jauh ke Rusia. Kremlin merespons dengan ancaman untuk eskalasi lebih lanjut.
Putin sebelumnya telah memperingatkan AS dan sekutu NATO lainnya bahwa memperbolehkan Ukraina menggunakan senjata berjangkauan lebih jauh buatan Barat untuk menyerang wilayah Rusia akan berarti bahwa Rusia dan NATO berada dalam konflik senjata.
Dan doktrin yang baru memberi ruang untuk respons nuklir potensial oleh Moskow bahkan terhadap serangan konvensional terhadap Rusia oleh negara manapun yang didukung oleh kekuatan nuklir.
Sumber : APnews
COMMENTS